- Back to Home »
- Cuap Admin »
- Pikiran adalah Segalanya, Benarkah?
Pikiran adalah segalanya, menurutku. Manusia diciptakan oleh
Tuhan dengan kesempurnaan yang luar biasa. Diberi akal dan pikiran untuk
dipakai, manusia menjadi makhluk yang lebih sempurna jika dibandingkan dengan
makhluk lain. Tapi apalah arti kesempurnaan itu jika kita bahkan tidak
menggunakan akal dan pikiran yang diberikan Tuhan kepada kita?
Tidak ada.
Banyak sekali manusia—bahkan dapat dikatakan
semuanya—menginginkan kesuksesan. Apa itu sukses?
Sukses adalah
Nah, kembali ke topik sebelumnya bahwa manusia diberi akal
dan pikiran—singkatnya, diberi otak—oleh Tuhan. Dan alasan kenapa Tuhan
memberikan hal tersebut adalah agar manusia menggunakannya. Begitupulalah yang
dilakukan oleh calon-calon orang sukses. Tidak perlu kaya raya untuk menjadi
orang sukses. Sungguh! Tidak perlu punya koneksi banyak, tidak perlu juga memaksakan diri untuk belajar hal-hal
yang tidak dengan tulus kita pelajari. Mungkin hal-hal yang tadi aku katakan
memang memengaruhi kesuksesan, tapi tidak selamanya seperti itu. Ada hal kecil,
bahkan sangat kecil yang dilakukan orang sukses dalam meengejar masa depan. Hal
yang kecil. Hingga saking kecilnya, tidak pernah disadari oleh kebanyakan
orang.
Apa?
Pikiran. Pikiran kita.
Pikiran kita dalam berpikir, pikiran kita dalam bertindak.
Tangan, kaki, mata, hidung, telinga, kesemuanya berfungsi karena pikiran kita
yang mengatur mereka. Jadi masa depan juga sesungguhnya ada dalam pikiran kita.
Pernah dengar seorang mentalis yang dapat membengkokkan sendok di genggaman
tangannya tanpa melakukan apapun?! Pernahkah mendengar orang-orang yang
menembus benda-benda padat? Oke, mungkin kebanyakan dari kita berpikir tidak
mungkin, dan inilah yang menghambat jalan kita menuju ke kesuksesan. Tidak mungkin. Tidak mungkin saya bisa,
tidak mungkin saya melakukan itu, tidak mungkin… tidak mungkin..
Tahukah? Kebanyakan orang yang gagal adalah orang-orang yang
berpikir tidak mungkin. Karena sebelum mereka sempat melangkah, mereka sudah
berpikir takut terjatuh, dan terjatuhlah mereka. Orang-orang yang gagal adalah
orang-orang yang tetap tinggal dalam titik nyaman mereka, dan enggan sedikitpun
beranjak. Jadi, hal terpenting utama yang kita lakukan adalah mengatur pikiran
kita.
Seperti dalam film Wild Child, berteriaklah ‘Aku bisa’,
bukan ‘Aku ingin’. Aku ambil contoh sederhana.
Pada suatu hari, seorang anak kecil bersama ibunya datang ke
dokter gigi, hendak memeriksakan gigi sang anak yang telah lama sakit. Setelah
sampai diruangan dokter, si anak dan ibu tersebut masuk. Si anak diperiksa oleh
dokter, dan setelah selesai, dokter tersebut memberikan resep untuk diminum.
Anak itu pulang bersama ibunya.
Tak sampai seminggu kemudian, si anak berpapasan dengan
dokter gigi yang hari lalu memeriksanya. Si anak dengan bangganya berkata bahwa
giginya sekarang tidak pernah sakit dan sudah sembuh seperti semula. Ia lalu
bertanya apa obat yang dokter itu berikan hingga giginya cepat sembuh?
Dokter tersebut sambil tersenyum berkata “Saya memberikan
berbagai macam permen dan cokelat.”
Pikiran si anak sebenarnya yang telah membuat sakit giginya
cepat sembuh. Dokter tersebut hanya memberikan sugesti bahwa dengan memakan
obat yang dia berikan, maka sakitnya akan sembuh. Si anak percaya, dan dengan
patuh memakan dengan rutin obat yang dianjurkan dokter. Tidak ada yang lebih
baik dari percaya. Karena dengan percaya, kita memegang teguh pikiran kita
terhadap apa yang kita percayai. Sebenarnya mungkin akan sama saja hasilnya
jika berada dalam keadaan lain, misalnya anak tersebut tidak pergi ke dokter,
tetapi dia percaya bahwa dia akan sembuh.
Terinspirasi dari Novel dan film terkenal 5 cm, aku sangat menyukai kata-kata ini: ‘Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia jadi sangat istimewa di mata Sang Pencipta, dan yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya adalah, mereka hanya tinggal mempercayainya. Percaya pada 5 cm di depan kening kamu.’
Jadi, percaya pada pikiran kita, dan kita akan menggenggam
dunia.
*Tips dan Trik*
Memang konyol, tapi asalkan kita percaya, tidak ada yang
tidak mungkin. Bangunlah pagi-pagi dan sebelum melakukan apapun, katakanlah ‘Aku akan bahagia’. Atau,
jika diperlukan, tataplah cermin, dan katakan dengan yakin: Aku spesial, Aku
cantik (tampan untuk pria), Aku disayangi, Aku berbeda dan istimewa.
Sugesti, teman. Sugesti.
Salam manis dari Admin Kata Juara J