- Back to Home »
- Konflik Sosial »
- Pengertian Konflik Sosial
\
Konflik adalah bagian dari interaksi
sosial yang bersifat disosiatif. Konflik atau pertentangan diartikan sebagai
suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh kedaan saling mengancam, menghancurkan,
Menurut teori konflik, masyarakat memang
bersifat pluralistic (KBBI: Banyak macam), dan didalamnya terjadi
ketidakseimbangan distribusi kekuasaan (Pemerataan/penyebaran kekuasaan) atau
authority, yang artinya dalam suatu masyarakat senantiasa terdapat
kelompok-kelompok sosial yang saling bersaing dan berebut pengaruh. Dari
persaingan dan perebutan kekuasaan itulah kemudian muncul kelompok yang paling
berkuasa dan kelompok-kelompok lain yang diberi kuasa. Kelompok yang paling
berkuasa dan berpengaruh ini biasanya bersifat elit. Mereka memiliki kekuasaan
untuk menciptakan peraturan-peraturan yang tujuannya untuk membela kepentingan
kelompok mereka sendiri. Peraturan-peraturan itu dapat berupa hokum yang mengikat kelompok-kelompok sosial
lain agar tetap patuh. Persaingan yang terjadi diantara kedua kelompok itulah
yang menyebabkan terjadinya konflik sosial.
Teori terjadinya konflik terdiri dari
dua pandangan, sebagai berikut.
Pandangan
pertama tentang terjadinya konflik sosial; digolongkan
sebagai teori klasik yang dimunculkan oleh Karl Max, George Simmel, Lewis
Coser, dan Ralf Dahrendorf. Mereka menganggap bahwa konflik terjadi karena
adanya perjuangan antarkelas soaial yang ada di masyarakat. Menurut Karl Max,
perjuangan itu berupa pertentangan
(konflik) antara kelas borjuis (penguasa) melawan kelas protelar (yang dikuasai).
Pandangan
Kedua tentang terjadinya konflik sosial; dimunculkan oleh
Taylor, Walton, dan Young. Teori mereka dianggap sebagai pemikiran terbaru
(kontemporer), meskipun secara mendasar intinya sama dengan versi pertama.
Terjadinya konflik sosial menurut mereka, juga berakar pada perbedaan
distribusi kekuasaan dalam masyarakat. Kaum elit yang berkuasa dianggap sebagai
pengontrol pembuatan peraturan dan hukum-hukum untuk menjamin keamanan dan
kepentingan kelompok mereka sendiri. Antara kelompok elit dan kelompok yang
tidak memiliki kekuasaan memiliki kepentingan yang berbeda dan selalu berlawanan.
Pengertian
Konflik Sosial
Istilah konflik
berasal dari bahasa latin conflique
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu
proses sosial antara dua orang atau lebih atau antarkelompok yang berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak
berdaya.
Pengertian
konflik menurut para ahli.
Konflik
sosial menurut Soerjono Soekanto
Konflik sebagai
suatu proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan.
Lewis
A. Coser
Konflik adalah
sebuah perjuangan mengenai nilai dan tuntutan atas status, kekuasaan, bermaksud
untuk menetralkan, mencederai, atau melenyapkan lawan. Coser lebih memandang konflik
berkaitan erat dengan kedudukan.
Gillin
dan Gillin
Konflik adalah
bagian dari proses sosial yang terjadi karena perbedaan-perbedaan, baik fisik,
emosi, kebudayaan, dan perilaku. Dengan kata lain, konflik adalah salah satu
proses interaksi sosial bersifat disosiatif.
Karl
Max
Menurut Karl
Max, kehadiran konflik didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi. Dimana
pemilikan sarana-sarana produksi tersebut menyebabkan adanya perbedaan hak
kepemilikan atas sarana-sarana produksi yang dimiliki oleh setiap individu atau
kelompok.
Robert
M. Z. Lawang
Konflik adalah
sebuah peruangan untuk memperoleh hal-hal langka, seperti nilai, status,
kekuasaan, dan sebagainya. Tujuan dari mereka yang berkonflik tidak hanya
memperoleh kemenangan, tetapi juga menundukkan pesaingnya (lawannya).
Jangan Lupa Tinggalkan Komentar!
Admin Kata Juara